Pemerintah Desa Pandak Kecamatan Baturraden meminta Pemkab Banyumas untuk membuat trotoar, zebra cross dan garis kejut di jalan raya Purwokerto Baturraden di titik desa Pandak.
Menurut Kepala Desa Pandak, Rasito berdasarkan catatan buku kematian desa, dalam kurun waktu 15 tahun, sudah lebih dari 25 jiwa warga Pandak meninggal dunia akibat ditabrak kendaraan bermotor. “Kami butuh pembangunan trotoar agar ada tempat aman untuk pejalan kaki,” katanya, Minggu (6/12).
Selain trotoar, kata Rasito, keberadaan garis kejut di jalur tersebut juga sangat dibutuhkan. Tak hanya itu, rambu peringatan termasuk lampu penerangan jalan juga tak kalah penting. Dengan adanya tambahan rambu tersebut, setidaknya dapat mengingatkan pengguna kendaraan bermotor yang melintas jalur Pandak agar lebih waspada.
Tugio (67), warga Desa Pandak mengatakan, jalan raya yang ada di Pandak merupakan trek yang lurus dan menurun sehingga menjadikan pengguna jalan kurang waspada. “Banyak kecelakaan terjadi malam dan pagi. Rata-rata, pengendara dalam kondisi mabuk,” katanya.
Menurut dia, di jalur tersebut yang terjadi adalah orang atau warga ditabrak oleh kendaraan bukanlah kecelakaan yang melibatkan dua kendaraan atau lebih.
Sikun, warga lainnya mengatakan, warga yang menjadi korban tak hanya warga pandak. Sejumlah warga desa tetangga juga pernah tertimpa musibah di jalur tersebut. “Kami harap pemerintah memikirkan keselamatan warga di jalur tersebut,” katanya.(gat)
Check Also
BUMDes Pratama Jaya Desa Pandak mengikuti Kegiatan Peningkatan Kapasitas BUMDes Kab.Banyumas
pandak.desa.id Pandak, 6/11/2017. Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsospermades) Kabupaten Banyumas, menyelenggarakan kegiatan Pelatihan …